Jumat, 05 November 2010

STATUS BERHARGA KEWAJIBAN


Beberapa minggu kebelakang, pelajaran Bioethic and humaniora program selalu membahas tema yang intinya lagi-lagi menekankan kepada diri saya bahwa dokter itu hanya boleh membicarakan kewajiban. Sumpah Dokter, mungkin adalah lambang dari betapa mulianya tugas sebagai sorang dokter, dan yang paling istimewa adalah, sumpah dokter hanya berbicara kewajiban, tanpa melirik hak-hak seorang dokter.
Belakangan saya berpikir, di mata masyarakat, profesi dokter itu bener-bener layaknya seorang guru peradaban, sebuah posisi yang dianggap istimewa, ya wajar...itu pikirku, inilah buah dari hasil perjuangan para dokter-dokter terdahulu yang memang mengabdikan ilmu kedokterannya untuk menjawab pertanyaan dasar dari “ mengapa harus ada ilmu kedokteran serta profesi dokter”.
Tingginya kedudukan seorang dokter di mata masyarakat itu, adalah buah dari kita yang selalu memperhatikan tanggung jawab tanpa peduli dan mementingkan hak.
Kini diri saya,diamanahi untuk menjalankan sebagian dari banyak fungsi kemahasiswaan bersama 17 orang yang menjadi rekan dalam perjuangan ini. Menjadi seorang ketua itu benar-benar suatu amanah yang berat, terkadang kita merasa lelah, karena seolah kita yang harus memegang ini semua. Disaat seperti itulah kita akan terbujuk untuk sejenak memikirkan hak kita sebagai seorang yang diamanahi sesuatu. Tetapi BUNG, disaat kau berani untuk memikirkan hak-mu untuk beberapa detik saja, begitu banyak hak orang yang hilang, bahkan mungkin akan banyak kerugian yang hilang dari orang-orang yang percaya kepada dirimu. Hari ini , telingku menjadi saksi, bahwa disaat kau memikirkan hak mu untuk beberapa jam saja, maka pada saat itu ada banyak kerugian yang dialami oleh orang lain.teman-teman kastil, terima kasih sudah mengajarkan hal ini kepadaku...
Pemimpin itu memang terkadang dapat dipandang sebagai sebuah status yang mulia, tetapi sadarkah kita, kemuliaan itu muncul karena menjadi pemimpin itu hanya berbicara kewajiban... disaat seorang pemimpin berani untuk meluangkan pemikirannya lebih banyak kepada “hak”, maka pada saat itulah ia akan merugikan banyak pihak yang mempercayainya...

*sebuah kisah yang terinspirasi dari kejadian yang dialami Hanny, kastilerz 2010 *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar