Selasa, 26 Agustus 2014

2011

Sepenggal waktu di Jatinangor  mengingatkan saya akan 1 dari 3 pilihan,
pilihan yang TMTP..

Minggu, 20 Juli 2014

Dokter Eksplorer

Berada dalam lingkungan lingkungan akademis itu seperti berada dalam sebuah komunitas yang kemungkinan besar memiliki masa depan cemerlang.
Masa depan cemerlang bisa diartikan dalam banyak ragam, tetapi interpretasi paling rendah dan sederhana tentunya cemerlang secara material (uang).

Begitulah yang saya rasakan saat ini, berada dalam komunitas dokter,
1. Dokter-dokter Indonesia. Ini dunia yang akan terus saya gali potensinya di masa depan
2. Dokter-dokter Universitas Padjadjaran, Saya pribadi merasakan bahwa hidup di Universitas ini seperti berada dalam miniatur masyarakat madani, kepedulian, kesopanan dan menjunjung tinggi nilai-nilai. Sebuah modal luar biasa yang menjadi panutan pelayanan kesehatan terkini dan masa depan.
3.Dokter-dokter FK UNPAD 2008, calon konsulen berbagai bidang, calon pemegang kebijakan dan calon-calon lainya (minimal, calon ayah dan ibu  :p).

Saya yakin di masa depan, angkatan 2008 akan mengisi pos-pos di berbagai tempat di seluruh Indonesia dan Jawa Barat.
Berbicara Dokter, tentunya lekat dengan aspek kemanusiaan, dan berbicara kemanusiaan, terlalu banyak yang harus kita kerjakan untuk terus diperbaiki.

tetapi ada satu hal yang saya pikirkan dari sisi kemanusiaan, bahwa banyak orang membutuhkan bantuan, kita meyakini akan hal itu. Hal penting yang harus kita jawab adalah:

Siapa yang akan kita bantu? dimana lokasi mereka? apa yang mereka butuhkan?


Berbicara "siapa",  titik pentingnya adalah "benarkah saat ini mereka paling membutuhkan diantara yang ada?".
Berbicara "dimana", titik pentingnya adalah biasanya mereka akan berada pada titik yang tidak begitu banyak orang tahu, karena itu bisa menjawab pertanyaan pertama.
Berbicara "apa", titik pentingnya adalah sumber daya kita untuk memenuhi ekspektasi mereka, baik SDM ataupun dana.

beberapa dari dokter tentu ada yang senang dan hobi menjelajahi sesuatu yang baru dan beda, mungkin peran mereka adalah sebagai ujung tombak informasi.
ujung tombak informasi kegiatan bahwa di lokasi "a" bisa mengadakan sesuatu yang berguna, di lokasi "b" membutuhkan sesuatu dll.
Dokter eksplorer, merupakan sebuah hobi yang membuat dunia pengabdian dokter selalu berada dalam kondisi dan lingkungan yang baru dan beda.
Eksplorer, bukan hanya berarti mendaki gunung, melewati lembah dan menyebrang pulau, tapi juga berarti:

1. mengetahui kondisi suatu panti yang serba kekuranagan tapi tidak banyak orang yang tau,
2. mengetahui bahwa ada suatu daerah yang tidak terjamah tenaga medis sehingga walaupun hanya sekali diadakan Balai pengobatan, setidaknya itu sudah sangat membuat mereka bahagia.
dan lain-lain.

Dokter eksplorer, dirimu cukup menjalani dan menyalurkan hobi jalan-jalanmu, membuka mata hati lebar-lebar untuk mengambil pelajaran dari perjalananmu dan membagi informasi dengan teman sejawatmu yang semuanya potensial, selanjutnya, mari berdiskusi untuk menentukan skala prioritas.






Selasa, 10 Juni 2014

Logika Gula

Semua bisa merasakan gula,
tapi belum bisa mendeskripsikan gula,
tak pernah bisa di dideskripsikan,
sampai 2 atau lebih merasakan gula,
dan semuanya mengerti, bahwa itu bernama "manis", terutama buat yang mencicipi,

deskripsi manisnya gula hanya perihal kesabaran waktu bukan?
saratnya tiga, 2 atau lebih mencicipi, percaya bahwa rasa gula itu sama, selanjutnya hanya masalah kesepakatan bahwa itu benar "manis".
Logika gula. Belum terlihat tapi terasa.

Rabu, 04 Juni 2014

kacamata ketidakadilan

"..mendapatkan perlakuan tidak sepantasnya atas sesuatu yang tidak pernah dijelaskan adalah bentuk sebuah ketidak adilan bukan?.."

entah kebetulan apa yang nyamperin, kalimat ini muncul di sebuah lembar tulisan.. kebetulan? saya rasa tidak.
Di tulisan kali ini saya tidak akan menuliskan bagaimana respon terhadap pernyataan tersebut, karena mungkin semua orang sudah tahu bagaimana rasanya mendapatkan ketidak adilan, sekecil apapun bentuknya.

ada yang menyatakan;
".. jika ingin tahu bagaimana rasanya batas kesabaran, belajarlah dari mereka yang pernah mendapatkan penderitaan fisik demi sebuah tujuan, karena mereka diajarkan untuk tetap merasakan bahagia dalam pelatihan fisik yang bisa dibilang cukup membuat jera banyak orang; nikmati tuan!.."

Tidak ada hubungannya dengan pemilu 2014, dan ini sama sekali bukan kampanye atau promosi.
saya hanya kagum dengan bapak Probowo Subianto, dalam kondisi kerusuhan 1998, Kopassus didakwa sebagai tersangka penculikan aktivis reformasi, yang saat ini bahkan tuduhan itu tak pernah terbukti.
dalam kondisinya, ia mungkin protes dan memberontak, ya itu reaksi wajar.. hanya saja, mungkin hanya disampaikan kepada Allah, diri dan beberapa sahabat karib.. tanpa keterlibatan khalayak ramai.

mendapatkan tuduhan tanpa mendapatkan penjelasan resmi, itu yang beliau alami.
disini kita belajar reaksi, bahwa kita boleh memberontak atas ketidakadilan, tapi situasi selalu mendesak kita untuk memahami situasi, bahwa reaksi tidak tepat hanya memperkeruh suasana.

sekarang mari kita bertanya pada diri pribadi,
"apakah kita pernah berbuat hal serupa?", 

entahlah.. karena saya percaya setiap manusia punya hak untuk berubah.. mungkin itu salah satu hikmah surah al-asr, bahwa saling menasihati harus didahului penjelasan.

Senin, 26 Mei 2014

Kehormatan & Nasehat Sahabat

".. ded, wajar saja dirimu sedikit tidak mentoleransi hal itu, karena walaupun hanya sepersekian persen, dirimu pernah dilatih dengan prinsip menjunjung tinggi kehormatan, bendera regu di tanah dianggap penghinaan dan membuat dirimu dan angkatanmu dihukum berat, kehormatan dan jangan makan tulang kawan, masih terngiang bukan kata-kata itu?, tapi seperti Umar bin Khatab, gunakan pada posisinya dalam konteks visi terbesar, tidak mudah memang, tapi dirimu pernah menjalani pelatihan itu bukan, yang berprinsip : saya pasti bisa!..."

Bintang

".. ded, bintang akan selalu bersinar, sadar atau tidak yang disinarinya, ia tak pernah peduli, karena yang ia tau misinya adalah bersinar dan menyinari yang lain.. kalau tidak disatu tempat, yang lainlah yang akan menyadari sinarnya, seperti bintang di setiap galaksi bukan?, titik krusialnya adalah, sang bintang harus menyadari bahwa dirinya adalah bintang, bukan sekedar batu melayang. Bersykurlah dirimu pernah bersinggungan dengan ilmu astronomi ded.."

Selasa, 20 Mei 2014

Apel, berpikir dan Pemilu Indonesia 2014 yang berbalur jas Putih

'.. yang jatuh cuma apel, seperti biasa, tapi karena yang lagi deket apel Sir Newton yang rajin mikir, tertulislah hukum Newton, karena pada dasarnya hukum itu sudah ada dan terus berlaku sejak adanya dunia.."

itu kalimat sahabat.

Konflik Pendidikan Kedokteran Indonesia di tahun 2014, bertemakan Exit exam dan legalitas, perselisihan  antara Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

saya hanya melihat dari kacamata external, tapi saya juga mendapatkan banyak informasi yang benar.
konflik ini bercerita tentang ilegal-nya Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) yang selama ini diadakan oleh AIPKI. setau saya IDI mengatakan ini ilegal karena tidak sesuai dengan undang-undang(saya lupa).
Kali ini, saya tidak akan bercerita banyak tentang konflik ini, saya yakin banyak yang lebih kompeten untuk menjelaskan fakta konflik ini.

Yang ingin saya jabarkan disini adalah apa benang merah kejadian ini dengan kekinian Indonesia.
seperti kata sahabat saya diatas, gara-gara newton yang duduk di pohon apel dan apelnya jatuh, tertulislah hukum newton. Tidak ada yang kebetulan dalam dunia ini bukan, karena kita semua yang tinggal di Indonesia dan mengaku bangsa Indonesia pasti memiliki agama atau aliran kepercayaan yang mengakui Tuhan Yang Maha Esa. Seperti Newton, momen mungkin terjadi setiap saat, hanya saja, apakah orang-orang yang berada disekitar momen memikirkannya?, itu kuncinya.

momen selalu berkaitan dengan waktu, dan himpunan semesta dari momen dan waktu adalah peristiwa. momen tidak sama dengan waktu, karena diwaktu yang sama, mungkin hanya tercipta satu momen pada satu kondisi, dan orang lain bisa melihat banyak momen pada waktu yang bersamaan.

Apa yang hangat di 2014?, pemilu.
semua mahasiswa kedokteran dan dokter tau, yang bikin peraturan itu pemerintah dan DPR serta DPRD, dan satu-satunya cara itu memasukkan orang-orang berkualitas dalam lembaga tersebut hanyalah lewat pemilu yang diadakan 5 tahun sekali.

Selama saya berprofesi sebagai mahasiswa kedokteran ataupun saat ini sudah menjadi dokter, banyak saya temui dokter-dokter yang tidak peduli politik dan segala aplikasinya. 
maka jangan salahkan DPR dan DPRD serta pemerintah RI yang akan datang bila peraturan terbit adalah perturan yang menyusahkan dokter(mulai dari mahasiswa sampai profesornya), karena kita tak peduli politik dengan segala aplikasinya.

Lugu bukan, bila kita berteriak marah kepada sesuatu hal yang pada dasarnya dapat kita tentukan dengan tangan kita sendiri.
Berhak-kah kita untuk marah? jelas kita berhak, karena ini negara demokrasi,
tetapi ketika kita menggunakan hak marah itu, kita hanya akan ditertawakan dan di cap karena karakternya seperti anak kecil,
"tak bisa menentukan jalan nasib sendiri"

Tidak kah para cendikiawan berjas putih belajar akan momentum ini?
masih relakah kita untuk tidak menggunakan hak pilih kita dalam pemilu untuk kedepannya?

kalo jawaban pertama dijawab dengan kata "tidak" dan pertanyaan kedua dijawab dengan kata "ya", maka mungkin perlu seleksi tambahan dalam penerimaan calon dokter di Indonesia, karena saya pribadi sebagai dokter, tidak begitu rela menerima murid yang tak mau meikirkan masa depan diri dan sejawatnya,

"untuk apa menerima mereka yang merusak masa depan?"
betul bukan?

Kamis, 15 Mei 2014

Ternyata

ternyata, saya masih tidak bisa lepas memikirkan lambang ini.
ternyata, ini berbicara soal ketertarikan terhadap kesempatan pengembangan diri,
ini bercerita tentang karakter, melihat yang jarang dilihat, mengenal yang jarang dikenal tetapi bukan karena tidak terkenal, tapi mereka yang lebih memilih bercengkrama lama dengan alam rimba dan laut di masa mudanya, dan tiba-tiba, di masa tua mereka banyak jasa-nya bagi agama, umat, bangsa dan negara.
ternyata, saya masih berusaha merancang kesempatan.
Semoga Allah mengizinkan,
#rindu gunung




Senin, 12 Mei 2014

SIAPA KITA?

Hari ini, di dapur sendiri, saya melihat sosok panjang berwarna coklat dalam keadaan telah terpotong-potong.
tadi pagi saya melihat dia berjalan di dapur, tapi malam hari sudah dalam keadaan terpotong, si cacing tanah.

mari sebentar memikirkan satu hal,

Siapa kita?
yang berhak menentukan layak hidup dan layak mati dari sebuah makhluk Allah Swt.?

Siapa kita?
yang berani menentukan layak mati, hanya karena alasan yang tak dapat dimengerti; "saya jijik"

Siapa kita?
yang berani menentukan layak mati, ketika ia berjalan tepat ditempat yang sama dengan nenek moyangnya.
malangnya sang makhluk, ketika neneknya mungkin daerah kita masih hutan, tapi saat ini sudah berdiri tembok tebal dan mewah bernamakan rumah.

Siapa kita?
bukankah kita yang mengambil tempat hidup mereka?

Siapa kita?
yang lebih memilih membunuh dibandingkan mengalihkan.

Siapa kita?

mungkin kita terlalu manja, bahwa hidup hanya terlihat di kota.
mungkin kita terlalu pengecut, memasuki rimba untuk melihat; "inilah saya!"
mungkin kita terlalu memandang sederhana, bahwa makhluk rimba tak berdosa itu terlihat mengganggu saja.

Siapa kita? 
Mungkin kita adalah si manja, yang ber-aksi dengan memprioritaskan "inilah saya".

Jumat, 02 Mei 2014

Presidensial Indonesia #Part1

"Part 1 :  Habibie, 1998 dan mengapa harus"

Reformasi 1998, perubahan sistem terjadi di berbagai sisi di Republik Indonesia. Perubahan ini di komandoi oleh presiden RI, B.J. Habibie.
salah satu tugas krusial yang harus dilaksanakan adalah memberikan kebebasan yang selama orde baru cukup ditekan, implementasi sistem-nya berupa pemberian otonomi daerah. hal ini harus dilaksanakan karena ini merupakan salah satu tuntutan utama reformasi; kebebasan.

-fakta detail dari tulisan ini diambil dari buku B.J. Habibie : detik-detik yang menentukan-

Jumat, 25 April 2014

Selalu Ada Pilihan


Saya belum banyak membaca buku ini, tapi, belakangan ini saya menjadi lebih paham mengapa pak BeYe memutuskan untuk memberi judul "SELALU ADA PILIHAN" sebagai judul bukunya.

Misi, adalah alasan kita ada dan hadir sepenuh hati disini,
visi, adalah gambaran realistis yang harus dicapai sebagai konsekuensi seseorang yang ingin mencapai misi,
Masalah, adalah hal pasti dalam pencapaian misi dan visi,
Fakta, adalah hal yang harus dikumpulkan dan diseleksi,

dan sebagai manusia, emosi, faktor yang harus diletakkan sebagaimana mestinya, dan dikeluarkan proporsional sesuai dengan fakta.

Selalu Ada Pilihan, mungkin itu salah satu bentuk strategi dalam menghadapi fakta dan emosi,
Apa pilihannya?, yang penting kita mengetahui, menjabarkan dan mengerti semua konsekuensi dari pilihan.

ada 6 bentuk kata tanya yang bisa digunakan untuk mempermudah kita memecahkan masalah:
Apa, Kenapa, kapan, Siapa, Dimana, Bagaimana. Inshaallah ini disusun secara urut agar penyelesaian masalah lebih dimengerti.

sering kali, kapan menjadi salah satu pertanyaan paling berat untuk dijawab, karena harus memahami diri, orang lain dan lingkungan sekitar secara lebih seksama.

Kapan?
Ada satu jawaban paling cantik dari pertanyaan ini; "ketika takdir yang sedang kita usahakan disetujui dan sesuai dengan Takdir yang Allah telah tetapkan, maka pertanyaan kapan sudah mendapatkan jawabannya".


Selasa, 15 April 2014

koar

berkoar di mimbar besar di depan umum, sering kali jauh lebih gampang daripada berteriak terhadap diri sendiri.

di depan umum kita melihat, mendengar dan memikirkan pesan dan respon balik,
terhadap diri sendiri? tak banyak yang bisa melakukan hal diatas.
Harus diusahakan, tapi tak harus punya secara pribadi.
jika tidak punya, maka carilah yang mempunyai dan bisa.

Rabu, 02 April 2014

Kalimat ber "Skala Richter"

Kembali tersadar akan satu hal,
bahwa dalam hidup mungkin ada beberapa jenis kalimat yang dapat mengubah pribadi seseorang dan dunia.
Kalimat yang menggoncang kesadaran seseorang.
Kalimat yang menggoncang  rencana-rencana kedepannya.

pertama, kalimat syahadat.
Kalimat ini menggoncang pribadi dan masyarakat. Karena kalau kalimat ini dipahami dan konsekuensinya dijalankan dengan sungguh-sungguh, masyarakat ideal bukan khayalan, dunia dan akhirat.

kedua, kalimat relatif,
ini hanya sebutan pribadi, karena kalimat ini dapat mengguncang karena beberapa macam kondisi,
bisa karena umur,
bisa karena profesi,
bisa karena visi,
bisa karena strategi,
bisa karena posisi
dan lain-lain

yang bisa menentukan hanya pribadi,
hanya saja, mungkin membutuhkan satu kondisi, rela memikirkan tentang apa yang baru terjadi dan terucap ataupun diucapkan.

kalimat relatif, kalimat untuk masing-masing pribadi dengan sudut pandang bervariasi.



Hari Ini

Mari memikirkan tentang satu hal, sebentar saja.

"pernahkah kita merasa, bahwa masalah hari ini, mungkin merupakan bentuk terkabulnya doa-doa kita di masa lalu ?"

Allah selalu mendengar doa-doa hambanya,
hanya saja,
Allah selalu tahu, apa yang kita butuhkan, dan mana yang tidak.
Allah selalu tahu, kapan saat terbaik untuk kita menerima apa yang kita butuhkan tersebut.

tak perlu mengeluh bukan?, apalagi sampai menghujat.
saatnya mengingat, mengenai harapan dan doa-doa dimasa lalu, serta merencanakan doa-doa hari ini :)


Kamis, 27 Maret 2014

Cinta Dakwah

Sekolah Guru Indonesia (SGI) Dompet Duafa (DD)
Nama sebuah program dari DD yang mengirimkan guru-guru ke pelosok Indonesia.
Tidak berlebihan bila kita bilang pelosok.
para guru SGI rata-rata terdiri dari mahasiswa-mahasiswi yang baru lulus.

tugas mereka dalam tulisan mungkin cukup simpel : mengajar dan mendidik.
tak hanya pelajaran formal, tapi memiliki misi dakwah.

Dulu saya pernah berpikir, bagaimana Islam bisa tersebar ke seluruh pelosok Nusantara
dan dalam 1 bulan terakhir, semua jawaban dibuktikan.

Melihat tugas-tugas yang mereka lakukan dengan fasilitas yang bisa dibilang jauh dari standar nyaman rata-rata mahasiswa yang pernah tinggal di kota-kota besar.

Jika saat ini kita ditanya : "seberapa besarkah cintamu pada islam?"
entahlah apa yang bisa kita jawab.
kita mungkin memahami konsep : "kecintaan kita pada Allah dan Rasulullah Saw.-lah yang membuat kita mencintai islam, dan kecintaan kita pada islamlah yang membuat kita mencintai dakwah, cinta takkan pernah bisa dinilai selain melalui kerja-kerja, itulah jawaban mengapa cinta memiliki titik berat sebagai kata kerja, bukan  hanya kata sifat. Seberapa besar kerja-kerja kita untuk dakwah, sebesar itulah kita secara pribadi bisa menilai : "sudahkah aku mencintai Allah dan Rasul-Nya?"

Melihat kerja-kerja teman-teman SGI Dompet Duafa, sungguh merupakan cerminan untuk kita terus bertanya:
 "Ya Allah, sudahkah aku bekerja untuk dakwah-Mu?"
melihat kerja-kerja teman SGI, untuk menjawabnya pun diri ini sungguh malu.

Ya Allah, begitu banyak dosa yang dilakukan hanya dalam satu hari, mungkin diri ini tak pantas untuk mendapat surga-Mu, tapi diri ini-pun tak sanggup untuk membayangkan neraka-Mu..

Astaghfirullah..





Senin, 24 Maret 2014

Apa rasanya?

Apa rasanya jadi seseorang yang hidup dengan tujuan diri sendiri ?
Apa rasanya, jadi warga negara yang mengeluarkan pajak secara rutin, lalu pajak itu digunakan untuk mensubsidi personal yang memikirkan negara pun tidak.

Tak ada pertanyaan yang terlewat ketika di hari penimbangan kelak,
Bagi kita para penikmat subsidi, sanggupkah kita menjawab pertanyaan yang berasal dari akar "subsidi" dan uang bersama ?

Selasa, 18 Maret 2014

Presiden Republik Indonesia, Hutan dan Lautan

Katanya, Indonesia terdiri atas beribu-ribu hektare hutan Rimba.
Katanya, Indonesia terdiri atas beratus pegunungan, dengan ketinggian beragam.
Katanya, Indonesia terdiri atas Beribu-ribu pulau, yang untuk mencapainya saja perlu waktu beberapa jam.
Katanya Lautan Indonesia itu luas, bahkan terdapat sebuah suku yang memang mayoritas lebih memilih hidup terapung di laut dibandingkan di daratan.
Katanya, di dalam rimba, di lembah dan kaki gunung serta di tengah lautan tersebut, hidup beribu-ribu bangsa kita, bangsa Indonesia.

Lalu satu tanya saya,
"Bagaimana rasanya, memiliki Presiden Republik Indonesia, yang tak pernah mengalami hutan, gunung dan lautan secara apa adanya?"

yang saya tau, Indonesia juga memiliki pribahasa, "tak kenal maka tak sayang".
lalu saya-pun kembali bertanya, "seberapa dalam kah kecintaan presiden kita terhadap Indonesia, bila ia tak pernah singgah kepada "Indonesia" secara apa adanya ?






Senin, 17 Maret 2014

kota baubau yang saya ketahui

ga bisa tidur sebelum menulis pemikiran ini.

dari beberapa bulan yang lalu sudah ditahan, ternyata, berita ini harus keluar dalam bentuk tulisan.
tulisan ini dibuat sebagai arsip maupun publikasi sangat sederhana, tentang kondisi Indonesia.

Saya hanya tidak rela, Indonesia yang diperjuangkan dengan cara yang tidak sederhana,
di kelola oleh mereka yang berpikiran dengan cara yang tidak biasa dan tak pernah saya pahami.
mungkin saya yang masih terlalu muda atau terlalu sedikit pengetahuan dan pengalamannya,
tapi inilah fakta, semoga ini bernilai berita konstruktif.

Kota Baubau yang terletak di pulau Buton, Sulawesi Tenggara, ada beberapa ke-aneh-an dalam sistem pemerintahan kotanya :

1. Sampai Tulisan ini di buat, Kesehatan masih menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

RSUD kota Baubau memiliki target pendapatan per tahun.
Puskesmas Wajo, semua pendapatan dari pelayanan pasien umum (di luar wilayah kerja PKM Wajo), harus di setor ke Dinas, tapi para perawat yang berstatus Magang (sudah tamat dan layak kerja) , sangat sedikit sekali mendapatkan uang gaji. gaji dibayarkan di akhir Tahun, dan berjumlah Rp. 1.200.000/ tahun. Per tahun, berarti pemerintah meminta perawat melayani pasien dengan gaji Rp.100.000 per-bulan.

2. Ka. DinKes tak kunjung dipilih setelah lebih dari 2 bulan.

mari sejenak kita bandingkan dengan Pemerintah Republik Indonesia pada pemerintahan era BJ.HABIBIE. dalam situasi sosial,ekonomi, politik yang kacau akibat transfer era reformasi, pemerintah RI berhasil menyelesaikan susunan Kabinet RI hanya dalam waktu 10 hari. Kabinet, berisi lebih dari 20 mentri.
sekarang pertanyaannya, mengapa untuk seorang Ka.DinKes tak selesai dalam waktu sangat panjang ?

3. PNS dimanfaatkan untuk memenangkan suara partai Penguasa Kota.

saat ini penguasa berasal dari partai PAN.
semua tahu hal ini, tapi semua tutup mata atau sudah berpikir "ini hal biasa dan benar" ?





Senin, 10 Maret 2014

Haruskah ?

Ya allah, maafkan saya, tiada maksud untuk mengkerdilkan ke maha besar-an-Mu, hanya ingin berkata, dengan semudah-mudahnya...

Satu tanyaku, "kenapa kita masih suka menyia-nyiakan makanan dan minuman ?"

Haruskah ?
Haruskah kita menunggu ?
Haruskah kita menunggu, bagaimana rasanya lapar dan tiada makanan, disaat bukan sesuatu yang dapat kita kunyah dan telan, tapi hanya sekedar rasa-pun kita berpikir, "rasa saja sudah cukup"

Haruskah ?
Haruskah kita menunggu ?
Haruskah kita menunggu, bagaimana rasanya haus, disaat yang kau pikirkan hanya genangan air yang jernih, segar dan tanpa bau, dan kau rela menggadaikan semua harta berharga.

Haruskah ?
Haruskan Allah yang "turun tangan" dan menciptakan semua kondisi itu secara langsung kepada kita ?
Kawan,
percayalah padaku,
Sungguh jika kau tau rasanya, kau tak kan pernah berani meminta, membayangkannya pun kau tak rela.
Kenapa, kenapa kau pancing Allah untuk "turun tangan" ?

Tahun 2004, bumi Tanah Rencong sudah menjadi lahan tontonan,
disaat muslim, saling membunuh, atas dasar egoisme kepentingan,
dan mungkin Allah sudah merasa bosan, akhirnya Allah "turun tangan".
Tidak semua berperang, tidak semua berdamai.
tapi begitulah takdir Allah,
Tsunami tak mengenal batasan, ratusan ribu jiwa kembali kepada-Nya, cukup beberapa detik saja.

pernah mendengar istilah "satu untuk semua dan semua untuk satu" ?
kawan, jangan jadikan peringatan Allah meminjam cara itu.

Allah, jika kau berkehendak untuk "turun tangan"
aku hanya bisa memohon, kuatkan pundak kami bersama, dan yang terpenting,
sadarkan kami akan ke lalai-an kami.

Haruskah kita menunggu, bagaimana rasanya Lapar dan Haus ?

Kamis, 06 Maret 2014

Kalau saja

kalau saja komunikasi itu mudah, sejarah tak kan mengenal pertumpahan darah,
kalau saja komunikasi itu mudah, tak perlu lagi kita melihat orang marah-marah,
ia tak susah, tapi bukan berarti terlalu mudah,
ia cuma perlu dua teman dalam perjalanan,
yang satu bernama sabar. Bersama sabar ia selalu berusaha mengevaluasi diri; sebelum, ketika dan paska,
dari sabar, ia menyesal di akhir malam, dan berusaha merubah di awal pagi.
bersama sabar, wajahnya selalu berusaha menunjukkan senyum lebar.
yang paling penting, bersama sabar, ia melebarkan ruang hati dan meletakkan "maaf" dalam setiap ruangan.

satu lagi bernama syukur,
bersama syukur, seolah ia sedang mengenakan kacamata "terima kasih sudah memberi pelajaran".
bersama syukur, ia memandang degan sudut "terima kasih"

kalau saja komunikasi itu mudah, mungkin kita sudah di surga.
atau,
kalau saja komunikasi sudah mulai terasa mudah, mungkin kita sedang merasakan sedikit bagian surga, seperti awalan.
Bukankah Allah selalu memberi pertanda ?

Jumat, 28 Februari 2014

Pribadi, Produk dan Negara.

" Me-262, pesawat tempur ber-tenaga Jet PERTAMA di dunia, di temukan oleh ilmuwan Jerman, di akhir skenario perang dunia II


"abah, nasionalisme itu apa ya bah ?...., bagi abah, nasionalisme itu adalah bentuk rasa syukur kita kepada Allah, bahwa kita hidup di Indonesia, dan rasa syukur itu kita wujudkan dengan merawat dan menjaganya..."
----Situ Lembang 2009, ketika waktu dhuha, di sebuah lapangan dalam hutan----

pertanyaan itu saya lontarkan, setelah kurang lebih setahun saya penasaran dengan makna nasionalisme, buku dan pertanyaan ternyata butuh waktu satu tahun sampai ada kepuasan dan keyakinan bahwa itu jawaban yang dicari.

Indonesia harus menjadi sebuah negara yang Besar dan kuat,
besar karena manfaat tanpa memperhatikan sekat teritorial,
Kuat, karena berpedoman pada nilai kemanusiaan, bahasa gampangnya "manusiawi".

Sejarah pasti berulang, hanya saja berbeda kualitas ilmu dan penerapan (berdasar sebuah buku, dengan sedikit editan)...kejadiannya berputar sekitar hal-hal yang sama. Mungkin, itu salah satu hikmah kenapa Al-quran berisi banyak kisah. hal dasar yang harus dipelajari adalah sejarah, agar tau mengarah-kan perjalanan.

belajar dari sejarah,
Amerika Serikat sebagai negara adidaya,
ternyata berawal dari pribadi-pribadi yang membesarkan negara,
Ford dengan mobilnya,
Rockfeller dengan minyaknya,
Boeing dengan pesawatnya,
Gates dengan Microsoftnya
Jobs dengan Apple-nya
dan lain-lain

Jerman, siapa yang meragukan kualitas teknologinya ?
Dunia mengenal Jepang melalui Yamaha, Honda, Suzuki, Mitsubishi.
Samsung, mengenalkan Korea Selatan pada dunia.
ooo ya, tak ketinggalan pula;
Taylor Swift, Bruno Mars, Christina Aguilera(kalo ga salah gini nulisnya) tak mau ketinggalan memperkenalkan ke-unggulan Amerika kepada dunia.
dan K-pop tentunya, dari korea menuju dunia..hehe.

Amerika tetap punya utang negara,
tapi tetap bisa besar,
Amerika menjadi adidaya bukan karena pasukannya,
tapi produknya mengontrol dunia,

mungkin kuncinya ada di produk,
banyak pemikir hebat di dunia,
tapi hanya sedikit yang bisa memproduksinya sampai tingkat mendunia,
Produk tak harus jadi sebuah materi,
bisa saja sebuah sistem atau gagasan yang diterima dunia, dan di aplikasikan.

pribadi-pribadi yang ber-inisiasi membesarkan negara, selanjutnya negara akan saling tarik dengan pribadi-pribadi  ini untuk membesarkan.

Jadi, apa Produk kita ?
mungkin baru terjawab 10,20,30 atau beberapa puluh tahun lagi,
tapi harus bercita-cita bahwa, kita hidup harus meninggalkan produk.
Untuk Allah, melalui negara kepada semua manusia.
yaaah minimal kita seharusnya bisa ninggalin anak shaleh dan atau shalehah... amin ,hehe.




Rabu, 26 Februari 2014

mengerti, ini tantangan pribadi.

Jika semua orang cenderung minta dimengerti,
hal itu mungkin seperti meminta penguin hidup di gurun pasir.
bisa, tapi perlu pemahaman yang sama dari berbagai pihak,
butuh pelatihan yang tidak sebentar.

setiap yang minta dimengerti,
membutuhkan yang bisa mengerti, itu seperti gaya aksi-reaksi.

menjadi yang minta dimengerti gampang, cukup segelas ke-egoisan tanpa cermin di depan dan belakang,
menjadi yang mengerti, mungkin perlu pergi melihat lautan, tepatnya ke pinggir pantai,
tempat dimana lautan selalu menepis berbagai sampah kotoran,
dan lautan selalu memastikan, setiap saat daerah tengah terlihat menawan.
dan lautan hanya sesekali protes, tapi dalam wujud gelombang.

titik paling bingung adalah, "kapan saatnya mengeluarkan gelombang ?"
entahlah, mungkin disaat semua sudah tidak mengerti.
kapan kita bisa menentukan "semua orang tidak mengerti", karena keputusan seperti itu bisa saja merupakan sebuah ketidak mengertian kita terhadap sekitar.
Tidak ada akhirnya, seperti gaya aksi-reaksi.

mungkin hanya beberapa hal yang bisa meredam: prasangka baik, memaafkan, dan selalu berusaha tersenyum.
seperti kisah seseorang di jaman Rasulullah Saw. ia dikatakan masuk surga, ketika ditanyakan oleh sahabat lainnya, ternyata ia selalu memaafkan ketika sebelum mengakhiri harinya.

selalu berusaha tersenyum, semoga itu merangsang prasangka baik, begitu juga sebaliknya.

astaghfirullahaladzim...


Minggu, 23 Februari 2014

kata, hati-hati dan gunung



Rindu gunung,
karena diamnya saja menunjukkan banyak hal,
mungkin karena ia tak pernah berpikir untuk meminta,
karena ia selalu mencukupi kebutuhannya sendiri, tentu saja rezekinya tetap pemberian dari Allah.

Rindu gunung,
"bicara"-nya adalah peringatan,
peringatan yang membuat kita berpikir; "Ya Allah, dosa apa yang telah kami lakukan bersama",
bukan bicara sia-sia yang menyakiti tanpa alasan.
bahkan setelah gunung "berbicara", katanya menjadi anugrah,
anugrah yang mencetak pulau dan menumbuhkan pepohonan.

Teman,
belajarlah dari gunung, yang berbicara selalu dengan pertimbangan dan pemberian,
tak sekedar bicara yang meninggalkan kepedihan.

Sungguh, rindu gunung.





Rabu, 12 Februari 2014

Repost # Tidak Selalu


Waktu tak selalu bisa mendewasakan seseorang. Tidak selalu waktu menjawab semua pertanyaan. Banyak hal yang tidak bisa dijawab oleh waktu. Meski usia telah menua, tidak selamanya tindakan menjadi bijaksana. Meski banyak hal terlewati, tidak selamanya bisa belajar dari sana. Kemudian memahami. 

Bicara tak selalu bisa menyentuh jiwa. Tidak selalu bicara bisa menawar segala tanya. Kadang diam jauh lebih bisa memberikan jawaban. Diam adalah salah satu bentuk bicara kan? 

Kesalahan tak selalu membuat orang menjadi lebih baik. Tidak mengulangi hal yang sama berulang kali. Belajar kemudian memperbaiki diri. Meski berkali-kali dinasehati, ia seperti tidak mendengar apapun, tidak belajar apapun.

Malam tak selalu bisa membuat orang tidur tenang. Takut oleh gelap malam, takut oleh kenangan. Habis malam hingga pagi hanya untuk memikirkan diri sendiri. Sibuk berasumsi, berusaha menghubungkan segala hal untuk membenarkan kesalahannya, membenarkan harapannya, membenarkan perasaannya.

dikutip dari : http://kurniawangunadi.tumblr.com/tagged/cerpen, dengan penghapusan satu paragraf,

Minggu, 09 Februari 2014

kata, niat dan kesombongan

hari itu, bunyi dentingan besi yang menangkis besi tersebar dimana-mana,
kelihaian sesorang dalam mengayunkan dan menghindar, mempengaruhi jalannya pertempuran.

satu momen dalam medan pertempuran, seorang sahabat Rasulullah Saw. dapat mengalahkan musuh dan membuat seorang itu tersudut, musuh itu pun dengan segera menyatakan masuk islam. tapi sahabat Rasulullah Saw. tetap membunuh musuh tersebut.

pertempuran-pun telah selesai, cerita tentang kemenangan dan harta rampasan mungkin telah sampai duluan,
tapi di balik hingar bingar itu, kisah tentang kisah sahabat di atas tak luput dari perhatian Rasulullah Saw.

Rasulullah Saw pun bertanya kepada sahabat mengenai alasan mengapa ia tetap membunuh musuh, padahal ia telah menyatakan islam. Sahabat tersebut pun memberikan alasan bahwa ia hanya menduga bahwa sang musuh menyatakan masuk islam hanya karena ketakutan dan telah terpojok. Rasulullah Saw. pun kecewa dan menyatakan satu hal yang intinya tentang apakah sahabat tersebut bisa membaca niatan seseorang.

saya lupa detail kejadian ini, terjadi di perang apa, nama sahabatnya siapa..tapi, insyaallah ini berasal dari sumber buku Sirah nabawiyah karangan Syeikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri.

saya belum menjadi seorang ahli tafsir, tapi setidaknya berusaha memikirkan hikmah boleh lah.

Praduga, sering kali muncul dalam setiap manusia. Wajar saja itu muncul, karena ya itu karunia dan sifat yang udah allah ciptakan. Praduga, menjadi tidak wajar, ketika kita tanpa pikir panjang menyampaikannya kepada khalayak luas, tanpa memikirkan efeknya, tanpa memikirkan pembuktiannya, mungkin secara sederhana itu disebut fitnah.

Mari sejenak kita kembali melihat kisah sahabat di atas dan kembali membuka surat Al-baqarah 34 dan surat al-a'raf :12, ketika Allah memerintahkan malaikat sujud kepada adam, malaikat menurut, hanya satu yang membangkang; iblis. Iblis merasa lebih tinggi karena diciptakan dari api. Kesombongan lah yang membuat mereka dinyatakan allah sebagai kafir , dihina Allah dan berakhir di neraka.

dari beberapa cerita diatas, ada satu benang merah yang mungkin hanya hasil perenungan sementara saya,
saatnya kita sama-sama meng-evaluasi diri, sebelum melakukan fitnah dan menyatakannya, bukankah itu seolah-olah kita bisa membaca niat dalam hati-hati manusia, padahal Rasulullah saw. pun tak pernah bisa.
mungkinkah, secara tidak sadar kita melangkahi kewenangan  Allah ? , siapa yang tahu.

Rabu, 22 Januari 2014

"..nak, dulu ayah pernah begini, dan begini caranya.."


Foto diatas adalah sebuah foto klub sepakbola Persib dahulu kala
saat ini mereka begitu dibanggakan rakyat Jawa Barat pada umumnya
Jawa barat, ya Jawa barat, terdiri atas lebih dari 5 Kabupaten
padahal Persib adalah singkatan dari Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung
ranah awalnya adalah Kota Bandung
tapi kini ia merambah Provinsi

ternyata dulu ia bernasib seperti yang tertulis di cuplikan foto di atas,
ingin rasanya suatu saat di masa depan,
kalau Allah mengizinkan,
sambil duduk tenang di sebuah tempat,
membuka lembaran foto-foto masa lalu, 
yang berisikan lembaran kegiatan, teman dan sahabat,
mengingat dan me-review semua cerita,
bukan untuk membanggakan diri,
sekedar ingin merasakan sedikit kebahagian,
sambil berbagi,
"..nak, dulu ayah pernah begini, dan begini caranya..."
duduk di suatu tempat tenang bukan berarti duduk di kursi goyang,
sambil minum teh/kopi dan membuka lembaran koran,
ahh, itu suatu fantasi murahan,
yang saya harapkan ketika berkata hal itu pada anak cucu,
kita berada dalam sebuah forum,
apapun itu bentuknya, mau formal ataupun informal,
yang tepenting,
setelah forum itu,
saya berharap tidak sekedar mewariskan cerita "apa" & "bagaimana",
tapi berkata,
"saatnya cerita sudah selesai, saatnya sekarang kita kerja bersama"
karena saya tak ingin berakhir tua renta secara sia-sia,
Allah, jika engkau nilai niatku ini ikhlas,
maka ridhailah dan berkahilah.





Rabu, 15 Januari 2014

Niat, Kerja, Penilai dan Hasil Akhir

Hidup wajib bermanfaat, hanya saja kemanfaatan itu terkadang ingin kita rasakan melalui orang-orang yang terkena manfaatnya dari kita. Mungkin terdapat dua dilema, antara "evaluasi kemanfaatan" atau "sedikit kebanggaan". Apapun perasaan kita saat memikirkan aksi nyata kemanfaatan, setidaknya kita harus selalu berusaha dan terus selalu berusaha berpikir kearah "evaluasi kemanfaatan" dibandingkan dengan yang satu lagi. Karena niat di hitung sejak: sebelum, selama proses dan sesudah proses. 

Mungkin dengan berpikir seperti ini, kita akan sedikit tidak peduli dengan prasangka-prasangka yang terjadi di luar kendali pribadi kita. Dengan berpikir seperti ini kita akan berprinsip: apapun yang terjadi, kita tetap bekerja/melayani. Tidak berarti ini bersifat masa bodo, hanya saja kita tau kapan meletakkan respon dari kepedulian yang selalu kita berikan kepada sekitar. Bukan kepeduliannya yang diatur, karena kepedulian adalah sesuatu yang harus terus ada, hanya saja yang perlu kita atur adalah RESPON KEPEDULIAN, karena inilah yang bisa dilihat dan dinikmati hasilnya. 

Kita perlu mengatur respon kepedulian, karena kita menyadari bahwa kita hanya manusia dengan segala keterbatasan pribadi dan waktu, dan kita harus mengejar hal-hal yang prinsip dalam hidup. Sekali lagi, bukan masa bodo, hanya saja mengatur respon kepedulian. Mengenai hasil dari respon yang kita berikan? Biarkan para penilai menilai sesuka hatinya. Bukankah Allah telah berfirman :

 وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ 
Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, Maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang Telah kamu kerjakan. (At-Taubah:105). 

---cantiknya takdir Allah :)---


Jumat, 10 Januari 2014

Istikharah

"selama 3-4 minggu, saya ga lepas dari istikharah ded", begitu mendengar hal itu, saya langsung membayangkan..panjang juga istikharahnya, sesuatu yang ga pernah saya lakukan.. ternyata, diapun hanya sekali itu saja. tapi seperti itulah, seperti pedang, mungkin butuh ketukan dan asahan ratusan kali, untuk memastikan bahwa ia tajam, tajam tak sekedar tajam, kuat tetapi tetap lentur. usaha tetap, dalam usaha selalu ada pilihan, dan yang menentukan kuat atau tidaknya usaha,cukup lampirkan sebuah pertanyaan : "untuk apa kita melakukan hal ini ?"

Kamis, 09 Januari 2014

BRIGEZ (ehh !)

hari ini saya dapat cerita tentang BRIGEZ, sebuah cerita lama yang kembali mengingatkan saya pada bacaan beberapa tahun lalu serta narasumber yang bisa dipercaya. BRIGEZ, kalo orang bandung mungkin taunya brigez sebagai Brigade Seven, sebuah geng motor di bandung. tapi kali ini saya akan bercerita tentang brigez yang berbeda, brigez nan berada di sebelah laut tengah. BRIGEZ, Brigade Izzuddin Al qassam. dr.Jose Rizal ,Sp.OT bercerita dalam buku dalam kunjungannya ketika ke gaza. selama perjalanannya ia banyak ngobrol dengan rekan jurnalis indonesia di sana,, rekan jurnalisnya ini juga mendapat banyak cerita dari jurnalis israel.. lalu dimulailah ceritanya .. dalam serangan invasi israel ini. israel mengerahkan banyak prajurit beserta berbagai alat canggih..tapi sebenarnya prajurit israel sangat takut untuk keluar dari tank-tank mereka.. kata mereka..setiap kali mereka ingin menyerang, selalu ada terlihat sekelompok prajurit yang mengenakan pakaian serba putih, dan hati mereka begitu ketakutan,padahal pasukan brigade izzuddin al qassam mengenakan pakaian hitam. misteri yang tak pernah terpecahkan. tapi begitulah kehendak allah, allah menjaga negri tempat mesjid al-aqsha berada dengan berbagai prajuritnya yang tampak ataupun tidak. dan salah satunya adalah dengan memasukkan rasa takut pada hati-hati manusia.

Rabu, 08 Januari 2014

Nabrak #3

setelah sampai di sansa,, akhirnya kita nungguin toke yang punya bengkel dulu.. sambil kembali kita cerita kalau disini semua barang emang rata-rata harganya lebih mahal,, kalo kata abang ini,, ini lebih ke arah akal-akalan pedagang lokal saja,, sebenarnya seharusnya ga segini tinggi,, bahkan dia menyarankan dan punya ide bahwa harus ada pedagang yang mau turun harga,, pedagang baru tentunya.. (saya langsung berpikir, peluang bisnis.. yah minimal dapat info)..akhirnya tokenya datang dan kita deal-deal-an tentang harga dan waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki.. butuh Rp.Sekiann dan waktu paling cepat 5 hari.. saya tidak berpikir panjang, yang penting yang terbaik saja. lalu si abang mulai cerita ke kita semua, kalau malam ketika mobilnya di tabrak, dia cerita ke orang tua-nya.. dan kata orang tua-nya "..jadikan itu orang saudara.." , saya terdiam.. sejenak saya berpikir dan merenung di tempat itu.. dan celah-celah cantiknya takdir allah mulai dapat saya lihat. habis itu saya nelpon babe (saya manggil bapak dengan sebutan babe, karena keturunan betawi asli/pure blood betawi") , seperti biasa, si babe ketawa dulu, dan akhirnya sepakat buat ngirimin bantuan dana.. disini saya sempat merenung sejenak.. bahwa saya baru saja melanggar prinsip pribadi saya..bahwa saya g akan minta uang lagi ke orang tua. stelah beberapa bulan sukses g minta uang,, ternyata allah berkehendak lain. setelah itu saya diantar pulang ke rumah sama pak faisal.. sampe di puskesmas saya kembali merenungi kejadian yang saya alami.. saya mendapatkan beberapa pesan , pesan "cantiknya takdir allah " : 1.ini adalah cara Allah untuk saya supaya dapat saudara baru di Kota Baubau. 2. dalam hal keuangan , saya sama sekali g rugi,ternyata babe ngirim uang jauh diatas kebutuhan yang saya minta,, jadi secara materi bahkan saya untung. 3.seberapa cantik dan teliti rencana manusia, (seperti saya yang berkomitmen g minta uang ke babe lagi), ternyata tugas kita hanya memang berencana sambil menunggu dan berusaha apakah takdir yang kita rencanakan sama dan bertemu dengan takdir yang sudah Allah rencanakan.. "takdir allah selalu cantik"

Nabrak #2

sabtu, 4 desember 2014. paginya kita saling sms-an dan sepakat berangkat jam 9, namanya pak faisal, dan dia mau jemput saya di puskesmas. pak faisal sampai jam 09.30 WITA di puskesmas dan saya pun nyamperin mobil rush-nya lalu saya masuk. lalu kita berangkat ke bengkel toyota. dalam perjalanan ke bengkel toyota kita cerita-cerita lebih lanjut dan saling memperkenalkan diri. dan saya akhirnya memberi tahu bahwa saya dokter internship yang lagi bertugas di puskesmas wajo. sampelah kita di bengkel toyota kota baubau. pertama kali ngelihat bengkel toyota yang kaya begini, maaf, tapi ini bengkel toyota mirip bengkel-bengkel biasa -_- . akhirnya kita ngbrol dengan orang bengkel toyota dan ternyata di begkel toyota Baubau g bisa perbaikan lecet dan peyot. jadi kita memutuskan untuk memperbaiki kaca power windownya dulu, karena ternyata kacanya macet..setelah diperiksa, macetnya murni karena lekukan dari pintu yang peyot, jadi solusinya sederhana, perbaiki saja peyotnya. tapi ternyata ada satu halangan dalam hal ini, rata rata bengkel perbaikan pada penuh dan memerlukan waktu lama, akhirnya kita keliling baubau untuk mencari tempat perbaikan yang cocok, dalam hal harga, waktu dan kualitas,,selama pencarian kita kembali cerita-cerita, ternyata pak faisal ini kerja di departemen energi dan pertambangan kota baubau,, dan ketika mendengar itu, saya hanya bilang..ooo.. dan ternyata juga beliau ini alumnus teknik perminyakan UNSRI,, di sumatra... dan ternyata ketika saya bilang bahwa ayah saya ada di dumai, di PERTAMINA,, dan beliau bilang kalau ada pamannya di PERTAMINA dumai juga,,, dan saya kembali bergumam "ooo" . sampe pada suatu tempat yang bernama, sansa

Nabrak #1

awalnya ini cerita pengen dirahasiakan, tapi ternyata takdir allah emang cantik, teralalu banyak hikmah yang bisa dipetik dari cerita ini,,jadi akhirnya saya putuskan untuk berbagi. 3 januari 2014, 3 hari paska ledakan,ledakan petasan di berbagai penjuru dunia menyambut tahun baru masehi 2014. malam itu saya mendapatkan panggilan, untuk membantu seorang akhwat di Batam yang luka cukup parah akibat dirinya yang bertarung mati-matian mempertahankan harga dirinya, ia mau diperkosa, tapi ia melawan dan mendapatkan berbagai luka tusuk disekujur badannya, alhamdulillah akhwat tersebut masih selamat. berita lengkap dapat dilihat di : http://www.islamedia.web.id/2014/01/perjuangan-seorang-muslimah-melawan.html. bantu kecil-kecilan, saya memutuskan untuk berangkat malam dan mungkin bisa berbagi sedikit keringanan biaya, tepat pukul 20.00 saya berniat berangkat menuju atm dengan menggunakan mobil ambulance.. sedikit terburu-buru, karena setelah itu ada yang ingin saya kerjakan lagi.. parkir mundur di malam hari, awalnya yakin bahwa tidak ada apa-apa, setelah mundur sampai di jalan dan sebenarnya bisa langsung maju pada saat itu, kebetulan di arah berlawanan sedang ada mobil kijang yang menunggu, maka saya putuskan untuk mundur sedikit lagi, setelah bunyi "tiit" khas mobil kalau kita pasang gigi mundur, terdengar dua bunyi tambahan "duuk" dan " tiit..tiit...tiiit".. saya melihat kebelakang..dan ternyata dibelakang ada mobil yang lagi parkir, tadi perasaan g ada . karena ini mobil parkir di tempat gelap dan berwarna hitam,, maka saya parkir dulu mobil ambulance dan segera turun untuk melihat kerusakan mobil (pintu samping peot dengan lumayan) & mencari pemilik mobil dan segera diselesaikan dengan baik-baik. setelah mencari dan bertanya ke rumah penduduk sekitar dan orang-orang sekitar, tidak ada yang mengakui bahwa itu mobilnya, saya putuskan untuk menunggu sampai pemilik mobil datang. 30 menit berlalu dan akhirnya pemilik mobil datang, dan langsung saya samperin dan segera bilang bahwa " saya akan ganti semua kerusakan pak,, mohon maaf sebelumnya".. ntah takdir apa yang allah bawa, orang itupun tenang tanpa marah sedikitpun dan kita langsung sepakat untuk membawa mobil kebengkel eseok harinya, hari sabtu dan saling bertukar no hp. setelah beres ke atm, saya kemabli ke puskesmas dan sedikit merenung dan bertanya pada diri sendiri : "apa ya kira-kira keinginan allah atas kejadian ini ? " merenung sekitar 10-15 menit dan saya tidur, pulas.

pendakian pagi "1 tutup botol aqua"

Pagi itu kita melanjutkan pendakian, dengan harapan, sampai puncak dan turun ke arah jalan yang benar dan menemukan air, pagi itu, kita memulai pendakian dengan doa, pemanasan, harapan, dan minum,masing-masing minum air sebanyak "1 tutup botol aqua"