Jumat, 05 November 2010

Sepeda of The DAY !!


Bismillahirrahmanirrahim..
Hari 1 pertama samapai ke DUMAI ( akhirnya ^^), kalo mau di hitung-hitung ya saya baru pulang setelah 1 tahun kurang 10 hari. Ketika menyebutkan dumai, hanya ada 2 hal yang dapat menggambarkan secara sederhana dari kota ini : pantai dan minyak.
Sesampainya di kota dumai, saya dijemput ibu dan kakak.sebelum pulang ke rumah kita keliling-keliling kota dumai terlebih dahulu. Tidak banyak perubahan yang terjadi secara fisik dari kota dumai, tapi entah kenapa, saya yakin secara perekonomian ,sosial dan budaya sudah begitu banyak nilai yang saling menggeser.
Sesampainya di rumah, saya melihat sesuatu yang tidak ada setahun yang lalu, yaitu SEPEDA. Horeeeeee...senangnya bukan kepalang ^^ karena saya suka banget bersepeda, hanya saja kesukaan ini tidak tersalurkan di JATINANGOR tercinta.
waktu berlari dengan kencangnya hingga waktu ashar pun telah tiba dan saya memutuskan untuk ke mesjid dengan menggunakan sepeda.berbagai tantangan niat mulai menerpa dimulai dari ban-nya yang bocor lalu ayah menyuruh saya pakai mobil aja kalo mo ke mesjid. Singkat cerita, saya pun kembali mengendarai sepeda untuk balik ke rumah setelah melaksanakan sholat ashar. Ketika sampai di depan rumah terdengar kah bunyi “krekk...kre...krekkk..” ternyata bunyi rantai yang nyangkut dan terjepit dalam sistem mekanika sepeda. Akhirnya saya memutuskan untuk melakukan perbaikan. Selama 45 menit saya mendapati etiology dari penyakit sepeda ini, yaitu rantai yang “kejepit” diantara sistem transisi gear-nya. Untuk perawatannya sih sebenarnya sederhana yaitu tinggal keluarin aja rantai yang terjepit itu, hanya saja ketika ingin melakukannya , susahnya minta ampun, sampai akhirnya saya bekerjasama dengan ayah untuk melakukan pengeluaran rantai yang kejepit diantara sistem gear sepeda tersebut. Prosesnya melibatkan melepaskan roda, sistem transisi gear, melepas rem roda belakang plus bumbu mekanik yang bunyinya “tok...tok..tok” yaitu ngetok-ngetok dengan palu...hehe, g lengkap kalo ngerjain perbaikan mekanika tanpa sedikit permainan ketok ^^.setelah 1,5 jam bergulat dengan itu, akhirnya deket-deket waktu maghrib rantai tersebut bisa kembali di perbaiki dan sepeda pun bisa di genjot kembali
Beberapa hikmah
Pertama, diawal kisah saya menceritakan bahwa ketika saya mempunyai niat untuk bersepeda, ayah saya sempat menyarankan mendingan naik mobil, kerena ban sepedanya lagi bocor, tetapi saya pergi ke tetngga yang punya compressor angin untuk memompa ban. Saya menuruti keinginan untuk menggunakan sepeda dan akhirnya berakhit dengan kerusakan sistem gearnya =_=. Bila kita lihat secara implisit tersimpan hikmah bahwa dalam kondisi apapun yang namnya RESTU ORANG TUA itu bener-bener berarti dan menentukan. Liat saja contohnya, ketika saya mengambaikan ayah yang lebih merestui saya untuk mengendarai mobil dan saya memilih untuk mengendarai sepeda, kisah kesenangan berubah menjadi kisah kerja keras 1,5 jam memperbaiki sepeda.
Kedua,ketika saya melakukan perbaikan di awal-awal banget sebelum mendapatkan bantuan ayah, saya bener-bener berpikir bahwa “ ini sepeda harus baik seperti normal-nya” dan saya mulai melihat dan meneliti daerah mana yang menyebabkan kerusakan dan kemacetan pada sepeda ini. Telisik punya telisik akhirnya ya saya temukan bahwa terdapat rantai yang kejepit di sistem gear perpndahan gigi-nya , hanya kejepit didaerah kurang lebih sepanjang 4 cm.saya langsung teringat seolah-olah ini mirip dengan kisah ischemic stroke dimana hanya pada daerah sedikit saja terjadi kemacetan darah pada sistem vaskular otak, maka akan dapat menyebabkan kemacetan pada seluruh tubuh bahkan semapai kemacetan total. Sat itu saya sedang berperan menjadi dokter yang harus mencari mekanisme, etiology dan pengobatan paling tepat, hanya saja saat itu pasiennya bukan manusia melainkan sebuah sepeda. Saya mengetahui mekanisme macetnya sepeda yang diakibatkan rantai yang kejepit, saya mengetahui cara untuk mengobatinya, hanya saja..... saya tidak dapat melakukan pengobatan ssesuai dengan pengetahuan yang saya ketahui..
45 mnit saya habiskan dengan usaha yang memutar otak dan mengeluarkan keringat. Jujur saja saya begitu berambisi untuk membuat sepeda ini baik, hanya saja skill ini begitu kurang. Ketika menyadari secara pribadi bahwa saya tidak sanggup untuk memperbaiki sepeda ini walaupun saya mengetahui mekanisme, mengetahui etiology dan mengetahu rencana pengelolaannya...... saya tidak dapat melakukan perbaikan... saya hany berusaha merefleksikan ini dalam kehidupan seorang dokter,,, betapa kecewanya seorang dokter yang tidak dapat mengobati pasiennya.. betapa menyesalnya karena pengetahuan yang begitu melimpah ini tidak dapat diaplikasikan dalam upaya pengobatan pasien... yang terisisa hanyalah semangat yang bertarung dengan waktu yang berlalu.. yang bisa berakhir dengan kekecewaan...bisa pula berakhirdengan kemenangan...
Kawan... kisah diri saya ii memang ta seberapa, tetapi izinkan melalui kisah ini kita saling mengingatkan bahwa pengetahuan segudng pun takkan pernah cukup untuk bisa mengobati seorang pasien,,, butuh pengalaman dan skill yang harus ddapatkan melalui berbagai usaha jatuh-bangun yang tidak sebentar.. terkhir dan paling utama...kita hnya bisa berncana, tetapi pada kahirnya yang menetukan adalah dzat yang maha memiliki yaitu Allah Swt. Manusia hanya bisa merencanakan dan dilanjutkan dengan usaha,,,tetapi pada akhirnya Allah Swt lah yang menetukan usaha kita itu patut diberi label “kekecewaan” atau label “ kemenangan”..
Bila kita diberikan label “menang” maka sepatutnya lah seseorang itu bersyukur dengan nikmat itu, tetapi bila seseorang diberikan “kesempatan untuk mencoba lebih keras”, maka yakinlah berjuta hikmah yang bisa diambil atas kekalahan sesaat kita itu,, “ ..boleh saja kamu menyukai sesuatu padahal itu jelek bagimu, boleh saja kamu membenci sesuatu padahal itu baik bagimu ...” ( QS al-baqarah)...kita hnya perlu membuka dan menundukkan hati yang utama, dan membuka mata serta telinga dalam media-nya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar