Minggu, 17 Juni 2012

surat wasiat imam al-ghazali terhadap anaknya, eramulim.com

Wahai anak! Nasehat itu mudah, yang sulit adalah menerimanya; karena terasa pahit oleh hawa nafsu yang menyukai segala yang terlarang. Terutama dikalangan penuntut ilmu yang membuang-buang waktu dalam mencari kebesaran diri dan kemegahan duniawi. Ia mengira didalam ilmu yang tak bersari itulah terkandung keselamatan dan kebahagiaan, dan ia menyangka tak perlu beramal. Inilah kepercayaan filsul-filsuf. Ia tidak tahu bahwa ketika ada pada seseorang ilmu, maka ada yang memberatkan, seperti disabdakan Rasulallah saw: "Orang yang berat menanggung siksa di hari kiamat ialah orang yang berilmu namun tidak mendapat manfaat dari ilmunya itu." Wahai anak! Janganlah engkau hidup dengan kemiskinan amal dan kehilangan kemauan kerja. Yakinlah bahwa ilmu tanpa amal semata-mata tidak akan menyelamatkan orang. Jika disuatu medan pertempuran ada seorang yang gagah berani dengan persenjataan lengkap dihadapkan dengan seekor singa yang galak, dapatkah senjatanya melindungi dari bahaya, jika tidak diangkat, dipukulkan dan ditikamkan? Tentu saja tidak akan menolong, kecuali diangkat, dipukulkan dan ditikamkan. Demikian pula jika seseorang membaca dan mempelajari seratus ribu masalah ilmiah, jika tidak diamalkan maka tidaklah akan mendatangkan faedah. Wahai anak! Berapa malam engkau berjaga guna mengulang-ulang ilmu, membaca buku, dan engkau haramkan tidur atas dirimu. Aku tak tahu, apa yang menjadi pendorongmu. Jika yang menjadi pendorongmu adalah kehendak mencari materi dan kesenangan dunia atau mengejar pangkat atau mencari kelebihan atas kawan semata, maka malanglah engkau. Namun jika yang mendorongmu adalah keinginan untuk menghidupkan syariat Rasulallah saw dan menyucikan budi pekertimu serta menundukkan nafsu yang tiada henti mengajak kepada kejahatan, maka mujurlah engkau. Benar sekali kata seorang penyair, "Biarpun kantuk menyiksa mata, Akan percuma semata-mata jika tak karena Alloh semata". Wahai anak! Hiduplah sebagaimana maumu, namun ingat! bahwasanya engkau akan mati. Dan cintailah siapa yang engkau sukai, namun ingat! engkau akan berpisah dengannya. Dan berbuatlah seperti yang engkau kehendaki, namun ingat! engkau pasti akan menerima balasannya nanti. disadur penuh dari eramuslim.com

Jumat, 15 Juni 2012

Professor dan Bayi

bismillah.. sebenarnya saya masih ingin melanjutkan cerita tentang "cinta ala politisi".. tapi karena ceritanya cukup panjang dan sedikit susah mencari waktu luang untuk menulis, sekarang saya pngn nulis tentang "professor dan bayi" dulu aja..selagi ceritanya masih hot.. barusan di kosan saya ngobrol-ngobrol dengan reza arif, teman sekosan. awalnya kita becandaan, lama2 cerita tentang kedoteran nuklir dan jadi teringat tentang seorang professor yang telah berdedikasi mengembangkan ilmu kedokteran nuklir di Unpad, Prof.DR.johan S.Masjur,dr.,Sp.PD-KEMD, Sp.KN. dari kedalaman ilmu beliau, mungkin panjangnya gelar sudah cukup memberitahu..kita tidak ngebahas tentang orangnya, malas, karena itu ghibah, tapi kita ngebahas tentang ilmunya profesor.. awalnya temen saya nyeletuk< "ilmunya luas banget", tapi setelah diskusi justru kita mngambil kesimpulan justru ilmunya semakin sempit, ya semakin sempit. semakin tinggi derajat ilmu kita, maka kita akan semakin mendalami satu spesifisitas dari ilmu, atau bahasa kerennya, "semakin sub divisi", artinya ya bukannya bertambah luas, tapi justru semakin sempit..yang membdakannya hanyalah pemahaman, memamng ilmunya sempit, tapi pemahamannya dalam. lalu temen saya berceletuk, "kalo gitu g beda dari bayi ya".. awalnya saya g konek, tapi setelah mikir bentar bener juga.. semakin tinggi status keilmuan kita, pada dasarnya kita semakin kembali kepada awal kehidupan kita, bayi, yang membedakan hanyalah ilmu itu membuat kita paham..dan paham itu selangkah lebih maju dari tahu. semoga kita semakin berilmu semakin bersyukur dengan segala amal dan menjauhi sifat sombong dalam segala ragam bentuknya..

Madagascar 3 :))

bismillah, film madagascar 3, kocak + konyol..terkadang emang kita butuh film kaya gitu kalo lagi dalam jadwal yang cukup padat.. cerita tentang sekawanan binatang kebun binatang New York (singa, kuda nil,zebra,jerapah) yang terdampar ke Madagascar di ujung sana, dimana mereka berhadapan dengan alam nyata yang luas membentang dengan segala tantangan dan karunianya. sebenarnya selain ceritanya yang konyol, ada beberapa pesan penting dalam film itu, bagi saya yang paling berkesan adalah ketika sesi dimana kawanan singa, kuda nil, jerapah dan zebra tersebut mulai berlatih sirkus dengan aksi-aksi yang ekstrim yang awalnya hanya mereka ucapkan tanpa pernah dilakukan.. tapi pada akhirnya, karena visi mereka yang kuat untuk kembali ke New York, rumah awal mereka,mereka pun berlatih dan dapat melakukan hal-hal luar biasa yang sebelumnya hanya kata-kata..disini kita menangkap #kekuatan visi#, usaha emang g gampang, tapi insyaallah bisa. singkat cerita, akhirnya mereka bisa kembali ke kebun binatang tempat mereka awalnya tinggal. disana mereka mulai menyadari, inikah yang mereka inginkan ? kembali ketempat kecil dengan batas-batas semen+terali besi dengan kegiatan sederhana yang hanya keluar dan berdiri di atas tembok dan mengaum.. akhirnya merekapun memutuskan untuk kembali menuju sirkus tempat mereka bertemu teman, potensi, petualangan dan tantangan baru.. disini kita bisa mendalami diri sendiri.. sudah tepatkah visi yang kita susun saat ini?? mungkin saja visi akhir kita terlalu sederhana dan justru mematikan potensi dan kesempatan yang jauh lebih besar jika kita mau melebarkan visi awal. " ...big adventure, big risk etc..." adalah kata2 yang saya ingat dari sesi itu.. mereka baru menyadari hal itu setelah mereka melalui berbagai petualangan yang panjang, New York-Madagascar-New York.. awalnya tidak sengaja, dan mereka tetap optimis..dan akhirnya mereka bisa melihat visi yang jauh lebih luas.. "... boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagi kamu dan bleh jadi kamu menyenangi sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu, AAlah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui" kalo kata om steve jobs dalam pidato kelulusan universitas terkenal di amerika.."Keep looking..keep looking"..