Jumat, 05 November 2010

Dan Ramadhan pun berlalu

Dan Ramadhan pun berlalu
Waktu ashar telah tiba, kakipun menyegerakan langkah meuju masjid al-muhajirin..
Di mesjid itu... beberapa barisan manusia berbaris dengan rapi dalam shaf yang lurus demi menjawab panggilan sang khaliq...
Dalam diam ku mengucap doa..mengucap doa dan meminta segala hal demi keselamatan din islam ini...
Dalam diam kuberdoa...ingin rasanya ku memeperpanjang waktu ini...detik demi detik...
Ku mencoba tuk meresapi setiap hembusan detik yang kulewati.. hati ini baru tersadar bahwa ramadhan yang penuh barakah yang jarang disyukuri ini, hanya tinggal mengitung jari...

Setelah ashar ku coba memikirkan segala rencana yang terbaik dalam detik-detik berikutnya..
Mencoba merencanakan apapun yang dapat memaksimalkan bulan ramadhan ini...
Tiap beberapa detik ku mencoba melihat sang pengingat waktuk mekanika... ku khawatir, bila tidak segera bertindak, ramadhan ini kan berlalu tanpa penuh kesyukuran...
Hati dan pikiran berpadu seolah-olah mengatakan “mari tlawah sebanyak-banyaknya”, raga ini pun takluk dalam semangat pikiran dan hati...
Bibir bergerak mengucapkan ayat-ayat allah yang tersurat dan tersirat dalam al-quran...kitab petunjuk kehidupan manusia...
Mata terkadang mencuri pandang menghadap mesin waktu mekanika...berharap sang waktu memberi pengertian untuk berjalan dengan lambat..
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Seruling pun berkumandang dengan kencangnya..
Seruling tanda berbuka...
Seruling tanda telah berakhirnya bulan ini...bulan yang penuh hidayah..
Dulu aku pernah mendengar kisah para sahabat rasulullah saw. Yang sempat mengharapkan bila setiap bulan adalah bulan ramadhan...
Dulu aku memang tak menyadari walau mengetahui... kenapa pertanyaan seperti itu bisa terlontar...
Mungkin sekarang aku bisa mengerti... betapa nikmat ramadhan itu bisa terasa dikala kita menjalaninya...
Ramadhan... aku hanya berharap dapat bertemu lagi denganmu di tahun depan bila allah swt meridhai kehendakku...
Khilaf, tuli,bisu menutup diri... segala sesuatu yang mesti kusadari dan kuhadapi dengan berani ...
Kini syaithan telah dilepas kembali... ramdhan telah pergi...
Ya allah,, aku hnya ingin berusaha agar aku tetap dalam tali din islam ini dalam perjalanan setelah ramadhan ni... jatuh bangun pasti kulalui... saling meangingatkan itu yang kubuthkan dalam melalui waku berikutnya...
.................................................................................................................................................................
Selamat jalan ramadhan 1431 H, pembelajaran itu sesuatu yang takkan pernah bisa dimengerti bila belum pernah menjalaninya sendiri...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar