Jumat, 04 Juni 2010

-esensi jiwa pemimpin-

bismillahirahmanirrahim...

satu lagi, pelajaran berharga saya dapatkan di waktu shubuh hari ini, sebuah cerita yang sebenarnya, memberikan sebuah pelajaran yang berarti...

ilmu, terkadang dapat membuat kita menjadi sombong...
dan tentu saja itu sangat disayangkan...
seharusnya ilmu dapat membuat kita menjadi lebih bersyukur kpd allah swt..

ketika melihat YM, saya melihat salah satu status temen yang berbunyi " orang pintar pernah merasakan apa yang namnya bodoh itu, tetapi orang bodoh, belum pernah merasakan yang namnya pintar"...
ya...mungkin itu sebuah kenyataan, tapi,,,
akan kah nilai itu menjadi sebuah hal yang patut dibanggakan dengan berlebihan...
seharusnya yang ada adalah sebaliknya...dimana seharunya kelebihan itu menjadi sesuatu yang dapat kita resapi lebih dalam sebagai sebuah bentuk rasa kepedulian dan rasa pertanggung jawaban yang lebih dalam kepada diri dan umat ini, karena kita telah dikaruniai oleh Allah SWT akan sesuatu hal yang tidak bisa didapat sembarang orang...

ILMU.. terkadang membuat sombong..
tapi, marilah kita ambil hikmah dari Petunjuk hidup kita sebagai manusia, AL-Quran.
dalam Al-Quran, mungkin cerita tentang nabi Musa A.s merupakan cerita yang benyak diulang-ulang...
pagi ini mungkin saya baru tersadar, ternyata beribu hikmah yang bisa diambil dari cerita itu...
FIRAUN di zamannya nabi Musa A.s, merupakan orang yang sangat zalim, dimana ia melakukan penindasan terhadap Bani Isaril, dan bahkan membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir dari bani Israil, betapa zalimnya firaun...
tetapi Allah SWT memang yang maha pengasih, maha penyayang...
bagaimanapun zalimnya sesorang itu, Allah bahkan mengutus langsung nabi Musa A.s dan Nabi Harun A.s kepada FIRAUN, untuk mendakwah-kan DIN islam ini...
apa lagi yang kurang coba,,, bahkan Allah langsung mengutus nabi-Nya kepada orang yang beh=gitu zalim...
bukankah itu menunjukkan betapa Maha Pengasih dan Maha Penyayang-nya allah kepada seluruh umatnya.,, ALLAH meninginkan manusia yang zalim untuk kembali kapada DIN islam ini...
tapi dalam perjalanannya...
FIRAUN hanya tidak pernah mau untuk menerima DIN ISLAM ini...
bahkan dengan segala mukjizat nabi Musa A.s yang ditunjukkan didepan mata firaun sendiri...
ada sebuah penggalan yang tersirat disini...
firaun pada dasarnya telah melihat, dan mungkin didalam hatinya telah terbersit bahwa memang benar-lah apa yang dibawa oleh Nabi Musa.A.s dan nabi Harun A.s yaitu DIN islam ini...
tapi mungkin hanya ada satu pengalang tipis yang menghalani pintu hatinya , yaitu RASA SOMBONG !!

ya, firaun yang merupakan keturunan raja-raja mesir kuno yang terkenal akan TIngginya ilmu pengetahuan yang ada pada peradaban mesir kuno, melimpahnya nikmat pada tanah mesir dan kerajaan firaun...
bisa dibilang, mungkin ia hampir memiliki segala nikmat dunia...
hanya saja, ia telah salah mengambil jalan dengan nikmatnya itu,,,
ia lebih memilih jalan yang ditunjukkan oleh SYAITHAN dengan menggunakan kemajuan ilmu pengetahuannya...
ia lebih memilih untuk mengendarai ILMU PENGETAHUANNYA kearah jalan SYAITHAN !!

bisa jadi, dulunya, nabi Musa A.s memiliki ilmu pengetahuan yang tidak sebanyak firaun, tetapi pada keadaan selanjutnya, tentulah Nabi Musa A.s memiliki pengetahuan yang lebih banyak...
mungkin firaun ketika didatangi oleh Nabi Musa A.s dan Nabi Harun A.s menolak kebenaran yang dibawa oleh Nabi Musa A.s... mungkin karena ia masih terjebak dalam paradigma kesombongan yang membunyikan suara bahwa " IA LEBIH BODOH DARIKU, IA MEMILIKI PENGETAHUAN YANG LEBIH SEDIKIT DARIKU, IA TIDAK ADA APA-APNYA BILA DIBANDINGKAN DENGAN AKU"...
yang mungkin itu adalah suatu paradigma yang tercetus pada firaun ketika didatangi oleh nabi Musa A.s. yang dalam perjalanan selanjutnya sampai dengan akhir hayatnya, firaun berada dalam kekafiran dan mendapat laknat ALLAH SWT... naudzubillah...

bila kita ingin mengambil sebuah hikamh dari cerita tersebut...
mari kita aplikasikan dalam sebuah cerita menarik di kehidupan sehari-hari kita..
yang namanya hidup bersosial, disadari atau tidak , kita akan menemukan orang yang ilmunya bisa jadi lebih tingi dari kita, bisa jadi lebih rendah dari kita...wallahualam...
tetapi ...mari kita ambil sebuah contoh :
anggaplah ada seorang anak bernama bejo dan udin. Mereka pada awalnya sama2 berasal dari dusun yang sama dan kemudian kuliah pada universitas yang sama begitu juga dengan fakultasnya.
dalam perjalannannya.. bejo dan udin rajin mempelajari DIN islam yang diadakan oleh Lembaga DAkwah Kampus mereka... tetapi, yang namnya ilmu itu tak kan pernah sempurna sebelum diaplikasikan, mungkin, si bejo melihat bahwa si udin ternyata rasanya tindakan / amalannya tidak sesuai dengan apa yang seharusnya dapat diterapkan ...
tetapi pada suatu saat, wallahualam, yang namnya hidayah Allah SWT tu bisa datang kapan aja, sehingga si UDIN menjadi lebih rajin untuk menuntut ilmu dan mengaplikasikan DIN ISLAM ..
sehingga, tibalah pada suatu saat dimana, udin dan bejo berkumpul dalam sebuah halaqah dan udin menasehati yang lainnya dalam hal kesabaran dan kebaikan...
mungkin, karena bejo yang dulunya tahu bagaimana si udin, merasa bahwa "ah , g pantas lo ngomong ginian, g sesuai dengan kelakuan lo !!"...
tapi pada kenyataannya, mungkin si Udin telah mendapat hidayah dari ALLAH SWT...
ahirnya apa coba,,, yang ada setiap kali melihat udin beramal shaleh... si bejo merasa g nyaman dan pada akhirnya si bejo tidak mendapatkan ilmu yang seharusnya bisa dia daptkan dari udin dan yang lebih buruknya lagi, setiap kali ketemu dengan udin, ia selalu merasa ia lebih baik dari si Udin, yang menjatuhkan si bejo pada penyakit hati , SOMBONG.
bisa saja Si Udin dulu menjadi lebih sombong kepada Allah SWT, tetapi , sekarang, ketika udin telah bertobat dan mengajak kepada kebenaran DIN Islam dan bejo memiliki perasaan sedikit menolaj kepada udin dengan prasangka bahwa bejo memiliki ilmu yang lebih banyak dari udin dan menjadikan ia sombong...
bukankah itu berarti bahwa sekarang SI BEJO LEBIH SOMBONG DARI ORANG SOMBONG...bisa dibilang , kalo mau menggunakan bahasa GAHVL sekarang yaitu, SI BEJO SUPERDUPER SOMBONG !!
ya,, yang namnya ilmu itu tak kan pernah tahu siapa yang lebih baik, karena bisa saja mulai detik ini kita dan orang lain mendapatkan rahmat dan petunjuk Allah SWT.

Bunuhlah rasa sombong dan penyakit hati sekarang juga, jagalah hati agar selalu tetap bersih,,,
jangan pernah merasa besar hati akan sesuatu yang pada dasarnya kita tak pernah punya,,,
jangan merasa lebih hebat dari orang lain...
karena ketika kita telah melakukan kesombongan terhadap orang lain , mu gkin dengan meremehkannya, bukankah itu berarti kita lebih sombong dari orang yang pernah sombong itu sendiri...

SEBUAH APLIKASI UNTUK DIRI DAN PARA PEMIMPIN
mungkin kita pernah mendengar,sebuah pribahasa indonesia yang berbunyi "bagaikan ilmu padi, makin berisi makin merunduk"

ya makin berilmu harusnya makin meruduk...
semakin mengetahui,,,seharunya semakin menayadari dan semakin terinternalisasi..
kawan... ambillah hikmah dari cerita diatas...
bila kita analogikan manusia adalah pohon mangga... tentunya setiap orang akan dengan senang hati melihat bahwa buah mangga yang ditanmnya mengasilkan buah,,, tetapi mungkin, karena beratnya buah mangganya, hal itu membuat rantingnya bengkok dan terlihat hampi patah, tentunya yang punya akan segera menopang pohonnya dengan senang hati,,,, sipemilik rela mengeuarkan uang dan tenaga untuk membeli kayu dan mengeluarkan tenaga untuk memperbaiki kondisi si pohon mangga tersebut...
pada dasarnya setiap manusia adalah pemimpin,minimal bagi dirinya sendiri, untuk itu ia wajib menambah ilmunya, dan seharusnya, ia akan semkin merndahkan hati...
layknya pohon mangga tersebut... makin berisi makin menundukk...
jangan khwatir kawan...
walaupun semakinmenunduk... yakinlah bahwa insyaallah akan sealalu ada orang yang menopangmu...orang yang mendukungmu...jangan khawatir berjuang sendiri...karena bila ia semakin merendah hati dan semakin merunduk dalam hidup ini... yakinlah perjuanganmu akan didukung...
"PEMIMPIN ITU HARUS TERUS MENAMBAH ILMU, DAN SEHARUSNYA PULA ILMU ITU TERUS MEMBUATNYA SEMAKIN SADAR AKAN KETIDAK BERDAYAANNYA, JANGAN KHAWATIR AKAN KERJA DAN TANGGUNG JAWABMU, KARENA BILA ENGKAU MELAKUKANNYA DIJALAN YANG BENAR DAN BAIK, MAKA YAKINLAH ENGAU ISNYAALLAH AKAN MENDAPAT DUKUNGAN DAN PERSAHABATAN"

1 komentar:

  1. jika terdapat kesombongan dalam hati kita, maka, serahkanlah segalanya kepada Allah Azza Wa Jalla.. Karena sesungguhnya Dia-lah yang berhak memilikinya..

    keep writing, sobat...
    saya selalu menantikan tulisan anda...

    BalasHapus