Selasa, 23 Maret 2010

Jalan Dakwah_sebuah cerita yang di inspirasi bersih-bersih di asysyifaa'_

Bismillahirrahmanirrahim...
jumat sore, hari dimana bnayk agenda, bayangkan ada 3 agenda dalam waktu yang bersamaan, kerja bakti masjid asysyifaa, ada presentasi Garis Besar Haluan Pembinaaan dan Kaderisasi ( GBHPK), dan rapat rutin kastil..

Hari Kamis, sehari sebelum hari jumaat datang ( ya iya lah -_-)..
di hari ini terdapat perang pemikiran skala pribadi...
" aduh bagaimana ini ya ? , harus ada yang dikorbankan itu pasti... tapi inilah saatnya mengetes berbagai terory manajemen amanah yang telah dipelajari !!"
sebuah kalimat yang insyaallah sangat bermanfaat dan selalu saya cobaterapkan adalah : " ketika antum menetukan apa yang akan dijalankan pada saat yag bersamaan, tentukanlah yang paling sesuai dengan tujuan antum !!"
pada akhirnya..
rapat kastil-lah yang dikorbankan, apa tujuanku ??
yah, kembali lagi pada tujuan diriku diciptakan, sebuah hal yang menjadi dasar dalam usaha maksimal menentukan pilihan amanah...
yup jarkom pun beredar yak, hari jumat agenda kastil adalah : ikutan raat GBHPK + bagi yang muslim KASTIL bersih2 asysyifaa dlu ^^
yup...untuk GBHPKx mungkin tak kan diceritakan disini... yang akan diceritakan adalah esensi dari bersih-bersih asysyifaa-nya..insyaAllah..

PERJALAAN INI DIMULAI DARI NIAT

hee... kalo diikir-pikir , siapa yang akan menentangpernyataan ini, kalo niat atau motivasinya bersih ( insyaAllah untuk Allah SWT) , inysaAllah kegiatan ini akan dilakukan dengan semnagat yang luar biasa + hasil yang insyaAllah yang luar biasa pula...
tapi klao niat/ motivasinya g bener ...ya wallahuallam-_-
ntah apa yang akan terjadi berikutnya...

yuk kembali, kecerita awal (maaf ya lompat-lompat -_-)
yak, diawali dengan dikomandoi oleh seorang pemimpin yang mendapatkan amanah untuk mengkoordinir segala hal yang dilakukan hari itu...
kamu bersih -bersih diluar, kamu "vacum cleaner" didalam, dan saya kebagian menyapu didalam, dan spesialnya lagi saya mendapatkan SAPU IJUK, sedangkan yang lain yang juga mendapat amanah unutk menyapu didalam hanyalah menggunakan "sapu gebrek" atau sapu yang biasa digunakan untuk "menggebrek" kasur ^^
ketika awala-awal menyapu yaitu disudut mimbar, saya belum mengetahui mengenai bperbedaan alat yang dipergunakan ini, tapi, ketika sampailah di area mesjid utama yang luas, dimana kita bisa melihat banyak sudut pandang, terlihatlah sebuah kenyataan bahwa hanya sayalah yang menggunakan sapu ijuk..
pada awalnya, saya menganganggap itu hal yang biasa-biasa aja, tetapi, alhamdulillah, ada satu hal yang saya sadari dikmudia waktu..
dan itu terinspirasi dari sebuah hal sederhana, hanya berawal dari "SAPU"...
saya hanya berusaha memaknai bahwa " perbedaan alat yang mungkin erlihat lebih 'hebat'ini haruslah diiringi oleh rasa juang dan pengorbanan yang luar biasa"..
saya hanya merasa malu ketika saya melihat bahwa merekan yang bisa dibilang menggunakan alat yang sederhana dari saya, teteapi menunjukkan sebuah proses yang luar biasa, yang terpancar dari semangat yang luar biasa...
sedangkan saya, yang bia dibilang menggunakan alat yang lebih 'canggih' dari yang mereka pergunakan, ketika saya lihta, hasil bersih-bersih mereka jauh lebih luar biasa dari yang saya kerjakan...
muncullah sebuah pertanyaan " apa gunanya sapu yang lebih baik, kalau hasilnya lebih buruk"...
malu temen...
malu itu hanya sekarang,,,
nah bagaimana kalau ini sedikit dikorelasikan dengan kehidupan sehari-hari kita :
sebuah contoh sederhana yang ada dikehidupan sehari-hari, yaitu nikmat yang ada didiri kita sendiri...
saya akan mengambil sebuah contoh seorang anak FK UNPAD, sebutlah namanya fulan, fulan adalah seorang anak rantauan yang datang jauh dari seberang pulau, yang bisa dibilang, subhanallah, nikmatnya luar biasa...
alhamdulillah.. ia bisa lulus di FK UNPAD..
alahmdulillah... ia bisa brangkat menuju kampus barunya tanpa ada halangan dana...
alhamdulillah ...ia bisa bertemu dengan banyak temen2 luar biasa yang begitu menginspirasi baik dunia maupun akhirat, insyaAllah...
alhamdulillah...sampai saat ini, ia bisa mekan sesuai dengan keinginannya...
alhamdulillah.. ia bisa mengenyam pelajaran yang begitu diidam-idamkan oleh berjuta-juta orang diluar sana...
alhamdulillah.. ia bisa memiliki sebuah rumah persinggahan di daerah kampusnya berada...
alhamdulillah.. ia begitu mendapat kepercayaan yang luar biasa dari banyak orang yang laur biasa...
alhamdulillah...alhamdulillah..alhamdulillah... tak mungkin, dan memang tak kan mungkin... semua nikmat itu dapat dituliskan satu-satu...
mungkin, sebuah ungkapan sederhana diatas, sudah cukup menggambarkan, betapa " makmurnya" si fulan itu... walaupun tak sesederhana itu nikmat untuk digambarkan...
tapi... mungkin ia bermalas-malasan..mencari seribu alasan untuk mendukung dan menegakkan kemalasannya itu..
so ??
jadi, g da yang salah kan kalau hasil akademisnya tidaklah cumlaude..
walaupun berapapun IPK yang dimiliki haruslah disyukuri, itu pasti , karena" yang penting adalah prosesnya, masalah hasil, serahkan saja pada Allah SWT asalkan diiringi upaya yang luar biasa"...
tetapi, begitu banyak temen2nya yang bisa dibilang, kalau kita memandang secara sekilas, afwan "kurang semakmur" si fulan... ternyata justru mendapatkan prestasi yang luar biasa dan melebihi si fulan..
ada sebuah nilai yang mungkin sedikit "hilang" bila kita lihat dari nilai "keseimbangan"...
ya... temen2...seharusnya , kita yang memiliki keadaan yang lebih sejahtera, keadaan yang terlahir dalam KEADAAN ISLAM harusnya bisa membuat sesuatu yang lebih BAIK dan lebih BANYAK !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar