Jumat, 15 Juni 2012

Professor dan Bayi

bismillah.. sebenarnya saya masih ingin melanjutkan cerita tentang "cinta ala politisi".. tapi karena ceritanya cukup panjang dan sedikit susah mencari waktu luang untuk menulis, sekarang saya pngn nulis tentang "professor dan bayi" dulu aja..selagi ceritanya masih hot.. barusan di kosan saya ngobrol-ngobrol dengan reza arif, teman sekosan. awalnya kita becandaan, lama2 cerita tentang kedoteran nuklir dan jadi teringat tentang seorang professor yang telah berdedikasi mengembangkan ilmu kedokteran nuklir di Unpad, Prof.DR.johan S.Masjur,dr.,Sp.PD-KEMD, Sp.KN. dari kedalaman ilmu beliau, mungkin panjangnya gelar sudah cukup memberitahu..kita tidak ngebahas tentang orangnya, malas, karena itu ghibah, tapi kita ngebahas tentang ilmunya profesor.. awalnya temen saya nyeletuk< "ilmunya luas banget", tapi setelah diskusi justru kita mngambil kesimpulan justru ilmunya semakin sempit, ya semakin sempit. semakin tinggi derajat ilmu kita, maka kita akan semakin mendalami satu spesifisitas dari ilmu, atau bahasa kerennya, "semakin sub divisi", artinya ya bukannya bertambah luas, tapi justru semakin sempit..yang membdakannya hanyalah pemahaman, memamng ilmunya sempit, tapi pemahamannya dalam. lalu temen saya berceletuk, "kalo gitu g beda dari bayi ya".. awalnya saya g konek, tapi setelah mikir bentar bener juga.. semakin tinggi status keilmuan kita, pada dasarnya kita semakin kembali kepada awal kehidupan kita, bayi, yang membedakan hanyalah ilmu itu membuat kita paham..dan paham itu selangkah lebih maju dari tahu. semoga kita semakin berilmu semakin bersyukur dengan segala amal dan menjauhi sifat sombong dalam segala ragam bentuknya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar