Selasa, 10 Juni 2014

Logika Gula

Semua bisa merasakan gula,
tapi belum bisa mendeskripsikan gula,
tak pernah bisa di dideskripsikan,
sampai 2 atau lebih merasakan gula,
dan semuanya mengerti, bahwa itu bernama "manis", terutama buat yang mencicipi,

deskripsi manisnya gula hanya perihal kesabaran waktu bukan?
saratnya tiga, 2 atau lebih mencicipi, percaya bahwa rasa gula itu sama, selanjutnya hanya masalah kesepakatan bahwa itu benar "manis".
Logika gula. Belum terlihat tapi terasa.

Rabu, 04 Juni 2014

kacamata ketidakadilan

"..mendapatkan perlakuan tidak sepantasnya atas sesuatu yang tidak pernah dijelaskan adalah bentuk sebuah ketidak adilan bukan?.."

entah kebetulan apa yang nyamperin, kalimat ini muncul di sebuah lembar tulisan.. kebetulan? saya rasa tidak.
Di tulisan kali ini saya tidak akan menuliskan bagaimana respon terhadap pernyataan tersebut, karena mungkin semua orang sudah tahu bagaimana rasanya mendapatkan ketidak adilan, sekecil apapun bentuknya.

ada yang menyatakan;
".. jika ingin tahu bagaimana rasanya batas kesabaran, belajarlah dari mereka yang pernah mendapatkan penderitaan fisik demi sebuah tujuan, karena mereka diajarkan untuk tetap merasakan bahagia dalam pelatihan fisik yang bisa dibilang cukup membuat jera banyak orang; nikmati tuan!.."

Tidak ada hubungannya dengan pemilu 2014, dan ini sama sekali bukan kampanye atau promosi.
saya hanya kagum dengan bapak Probowo Subianto, dalam kondisi kerusuhan 1998, Kopassus didakwa sebagai tersangka penculikan aktivis reformasi, yang saat ini bahkan tuduhan itu tak pernah terbukti.
dalam kondisinya, ia mungkin protes dan memberontak, ya itu reaksi wajar.. hanya saja, mungkin hanya disampaikan kepada Allah, diri dan beberapa sahabat karib.. tanpa keterlibatan khalayak ramai.

mendapatkan tuduhan tanpa mendapatkan penjelasan resmi, itu yang beliau alami.
disini kita belajar reaksi, bahwa kita boleh memberontak atas ketidakadilan, tapi situasi selalu mendesak kita untuk memahami situasi, bahwa reaksi tidak tepat hanya memperkeruh suasana.

sekarang mari kita bertanya pada diri pribadi,
"apakah kita pernah berbuat hal serupa?", 

entahlah.. karena saya percaya setiap manusia punya hak untuk berubah.. mungkin itu salah satu hikmah surah al-asr, bahwa saling menasihati harus didahului penjelasan.